PENGANIAYAAN penganiayaan serta kematian narapidana Palestina di penjara- penjara serta sarana penangkapan Israel kesimpulannya dikabarkan oleh alat Barat menyusul informasi dari badan hak asas orang terkenal Israel minggu kemudian. Informasi itu bertajuk Aman Tiba di Neraka.
Berita global atas penemuan BTselem, yang berjalan sepanjang sebagian dasawarsa mengakulasi bukti 55 masyarakat Palestina yang ditahan, beberapa besar tanpa dakwaan, semenjak Hamas melancarkan serangannya ke Israel pada 7 Oktober 2023. Permasalahan ini pula timbul sehabis pelacakan Israel atas asumsi pelecehan intim narapidana Palestina di salah satu pusat penangkapan populer, Sde Teiman, di selatan negeri itu.
Tetapi pelacakan yang dicoba Israel cuma semata- mata fakta, melalaikan pelanggaran- pelanggaran lain yang jumlahnya jauh lebih besar serta cuma memprioritaskan kebutuhan mereka sendiri. Analitis Israel lebih dahulu ditutup- tutupi serta menciptakan tingkatan ganjaran yang amat kecil, tutur para komentator.
” Ketetapan Pendudukan buat membuka pelacakan atas pemerkosaan itu( di Sde Teiman) tidaklah permulaan. Itu seluruh buat pementasan serta mengkonsumsi global,” ucap Jenna Abu Hafna, dari Federasi Sokongan Narapidana serta Hak Asas Orang Addameer yang berplatform di Ramallah, pada Byline Times.
Informasi BTselem melingkupi bukti mengenai penganiayaan yang akut, tercantum badan badan yang dikekang dengan amat akut alhasil perputaran darah tertahan, badan badan yang wajib diamputasi, kelaparan, antipati pemeliharaan kedokteran, pemukulan yang akut, diserbu oleh anjing tentara, dilarang merambah sarana kamar mandi, serta dituntut mengenakan popok sembari ditahan.
Sebagian informasi mengatakan puluhan masyarakat Palestina berpulang dalam narapidana dampak pemukulan yang kejam. Pada Juli kemudian, 124 masyarakat Palestina sedang terletak di Sde Teiman, bagi Times of Israel, walaupun beskal agung Israel menekan mereka buat dipindahkan sebab informasi pelecehan serta kematian dalam narapidana.
Film pelecehan seksual
Satu film seram, yang diverifikasi oleh Angkatan laut(AL) Jazeera, mengenai seseorang narapidana Palestina yang diprediksi hadapi pelecehan intim oleh angkatan Israel kala mereka berdiri di sekelilingnya dengan perisai mencegah wajah mereka, di Sde Teiman. Ini mendesak pelacakan nasional serta mengakibatkan amarah global.
Korban dilarikan ke rumah sakit sehabis tidak dapat berjalan. Walaupun film itu dikritik dengan cara besar, bermacam usaha sudah dicoba buat membetulkan asumsi kejadian itu. Sedangkan itu badan parlemen Israel serta penggerak kapak kanan setelah itu mendobrak 2 sarana tentara yang diprediksi ialah posisi 9 angkatan persediaan Gerombolan Pertahanan Israel melaksanakan pemerkosaan serta penganiayaan kepada narapidana ditahan.
Seseorang badan Partai Likud yang dipandu Kesatu Menteri Benjamin Netanyahu berkata pada pertemuan badan parlemen pada 29 Juli kalau aksi apa juga yang legal kepada teroris yang ditahan, CBS News memberi tahu. Informasi hal kekerasan tidaklah informasi terkini untuk golongan hak asas orang yang sudah mengabadikan serta memberi tahu kejadian itu sepanjang bertahun- tahun, spesialnya semenjak 7 Oktober.
” Pelecehan intim tercantum memasukkan detektor metal ke perlengkapan kemaluan serta lubang lain, memegang wanita dengan cara tidak layak, serta memforsir tahanan melaksanakan aksi kepada diri mereka sendiri,” tutur Hafnan.
Kala Majelis hukum Pidana Global( ICC) menyelidiki, dengan pesan perintah penahanan global buat Kesatu Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, serta sebagian atasan Hamas, berhubungan dengan kesalahan perang, Amerika Sindikat dengan kilat berkata kalau Israel sanggup menyelidiki pelanggaran yang dicoba oleh gerombolan keamanannya, alhasil membuat pelacakan global tidak dibutuhkan lagi.
Analitis Israel dimaksudkan buat menghindari pelacakan global ataupun publikasi pesan perintah penahanan dengan meyakinkan kalau Israel menyangka sungguh- sungguh pelanggaran hak asas orang. Bagi informasi global serta golongan hak asas orang Israel, beberapa besar pelacakan Israel ditutup- tutupi serta kurang tembus pandang ataupun akuntabilitas dengan tingkatan ganjaran kurang dari 3%.
” Sepanjang berpuluh- puluh tahun, Pendudukan sudah mengklaim melaksanakan pelacakan yang tidak terdapat habisnya serta tidak terbatas jumlahnya kepada dakwaan penganiayaan ataupun pelanggaran kepada masyarakat Palestina,” nyata Hafna.” Tetapi, 99% dari pelacakan ini ditutup sebab minimnya fakta. Hasil yang serupa dalam pelacakan ini mungkin besar tidak terdapat akuntabilitasnya,” lanjutnya.
Pada Mei kemudian, terbongkar kalau Israel sudah mengawasi ICC sepanjang 9 tahun dalam usaha tidak cuma mengintimidasi badan itu serta beskal penuntutnya, namun pula buat mengenali permasalahan yang jadi fokus majelis hukum alhasil bisa membuka penyelidikannya sendiri.
Penangkapan tanpa pengadilan
Salah satu kebijaksanaan Israel yang bermasalah yakni menahan masyarakat Palestina tanpa majelis hukum. Dikala ini, lebih dari 6. 600 masyarakat Palestina ditahan dengan cara administrative serta 75 di antara mereka yakni kanak- kanak.
Israel menghasilkan perintah penangkapan administratif ataupun pemenjaraan tanpa majelis hukum pada sebagian narapidana politik Palestina yang memperbolehkan tentara menahan mereka buat waktu durasi mulai dari sebagian bulan sampai bertahun- tahun. Ini sebab perintah itu bisa diperbarui kesekian kali tanpa para narapidana itu dituduh melaksanakan kesalahan apa juga ataupun timbul di hadapan majelis hukum yang pantas.
Pengacara yang berupaya membela banyak orang di majelis hukum tentara tidak diperbolehkan memandang fakta rahasia yang membebankan mereka sebab dikira selaku permasalahan keamanan. Hafna berkata, semenjak 7 Oktober 2023, penangkapan serta penganiayaan kepada masyarakat Palestina bertambah ekstrem.
” Masyarakat Palestina yang terluka akut sudah dibekuk serta ditahan tanpa diserahkan pemeliharaan kedokteran. Sebagian dari mereka setelah itu tewas dalam narapidana,” tuturnya.
Tidak hanya mereka yang ditahan tanpa diadili ataupun dipukuli serta dianiaya di dalam narapidana. Terdapat pula yang diculik serta dipakai selaku perlengkapan bernegosiasi politik.
” Badan keluarga Palestina sudah dibekuk serta ditahan tanpa santapan serta air buat berupaya serta memencet buronan supaya berserah pada pihak berhak Israel. Yang diamankan tercantum kanak- kanak kecil,” nyata Hafna.
Pelecehan kepada anak Palestina
Ayed Abu Eqtaish dari Defense of Children International Palestine Chapter berkata kalau pada akhir Juni, 226 kanak- kanak Palestina ditahan di penjara- penjara Israel.” Jumlah ini belum tercantum mereka yang ditahan di bermacam sarana penangkapan tentara Israel. Kita sudah berupaya memperoleh angkanya dari mereka namun mereka menyangkal membagikan statistik ini pada kita,” tutur Eqtaish pada Byline Times.
PENGANIAYAAN penganiayaan serta
” Dari 226 anak itu, 75 anak ditahan dengan cara administratif serta 17 anak lain dari Gaza sudah diklasifikasikan selaku pejuang yang melanggar hukum. Terdapat mungkin besar kalau kanak- kanak lain dari Gaza ditahan di pusat penangkapan tentara Israel. Kita belum memiliki cerminan lengkapnya,” tambahnya.
Eqtaish menarangkan kalau semenjak 7 Oktober 2023, kanak- kanak Palestina, tidak semacam kanak- kanak Israel, bisa ditahan sepanjang 8 hari saat sebelum mereka wajib muncul di hadapan majelis hukum tentara Israel. Dalam praktiknya mereka mengalami sidang yang seragam dengan orang berusia. Apalagi sebagian anak apalagi sempat ditahan di sel pengasingan